Stok Buku Tahun 2017 Masih Terpajang Di Perpusda Basel

BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA SELATAN – Perpustakaan merupakan tempat yang didirikan dengan tujuan untuk wadah mengumpulkan berbagai pengetahuan yang tercetak dan juga terekam. Selain itu, perpustakaan juga harus dikelola sedemikian rupa dengan tujuan memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui berbagai cara dan juga interaksi pengetahuan.

Namun, berbeda dengan kondisi Perpustakaan milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka Selatan. Terlihat, seluruh buku yang dipajang di perspustakaan milik pemerintah itu belum ada buku yang keluaran baru.

Hal tersebut diakui oleh Kepala Bidang Perpustakaan Bangka Selatan, Suhardi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, pada Jum’at (3/3/2023).

“Emang benar dari sekian banyak buku yang ada di perpus ini, itu semua masih keluaran yang lama,” kata Suhardi.

Dijelaskan Suhardi, pihak Perpusda Bangka Selatan melakukan pengadaan buku pada tahun 2017 lalu. Namun, di tahun 2019 pihak Perpusda hanya mendapatkan buku baru melalui bantuan hibah oleh pihak perpustakaan nasional.

“Terakhir kita melakukan pengadaan itu di tahun 2017, kemudian pada tahun 2019 kami mendapatkan hibah dari perpustakaan nasional sebanyak 500 eksemplar. Itu pun banyak buku umum,” ujarnya.

Menurut dia, di tahun 2023 ini pihak Perpusda Basel belum bisa melaksanakan pengadaan buku baru, hal itu disebabkan tidak adanya anggaran di Perpusda. Padahal, pengadaan bahan pustaka baru sangat berguna untuk menyegarkan koleksi bahan pustaka yang ada, sekaligus untuk menggantikan bahan pustaka yang sudah kadaluwarsa untuk distock.

“Kalau anggaran pengadaan buku sekarang tidak ada. Buku yang baru itu ada di mobil (perpustakaan keliling),” jelasnya.

Selain banyaknya buku lawas, perpustakaan milik Pemkab Bangka Selatan ini hanya 604 anggota, dari 7.606 judul buku, 29.732 eksemplar. Anggota perpustakaan tersebut tercatat sejak tahun 2017 hingga tahun 2022, yaitu laki-laki sebanyak 187 dan perempuan 417 yang semuanya adalah pelajar.

“Kalau yang ke perpustakaan yang paling banyak ana-anak SMP, mereka sering baca buku biologi, buku tentang IPA, kalau untuk umum itu sedikit. Sedangkan untuk ASN juga jarang, paling satu atau dua,” bebernya.

Meski keanggotaan perpustakaaan masih minim. Menurut Suhardi, jumlah pengunjung ke perpustakaan mengalami kenaikan. Seperti tahun 2022, jumlah pengunjung ke perpustakaan tercatat sebanyak 1.043. Dia berharap supaya masyarakat dan para pelajar se-Kabupaten Bangka Selatan ini agar meningkat minat bacanya.

“Paling agar minat baca meningkat lagi kami melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah dan memang banyak buku yang dipinjam. Tentu diharapkan juga agar kedepan bisa membuat minat baca ke perpustakaan semakin meningkat,” pungkasnya (red/riki)