Berita  

Kekompakan Etnis Tionghoa dan Melayu di Kepulauan Babel sudah Tercipta Sejak 300 Tahun Lalu

BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu menyebut bahwa kekompakan antara etnis tionghoa dan melayu sudah tercipta di Bumi Serumpun Sebalai, sejak 300 tahun lalu.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Suganda, dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Pengurus Daerah (PD) Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Kepulauan Babel, Minggu (11/6/2023).

“Sangat jarang ditemukan konflik antar etnis tionghoa dan melayu di Kepulauan Babel. Kekompakan hubungan etnis tionghoa dan melayu sudah sejak sangat lama 300 tahun lalu,” ucap Pj Suganda.

“Di mana etnis tionghoa benar-benar terlindungi. Di Kepulauan Babel tidak pernah tercatat ada kerusuhan antara etnis Tionghoa dan Melayu,” imbuhnya.

Selain itu, saat zaman penjajahan, kata Pj Gubernur Suganda, etnis Tionghoa dan Melayu bersatu melawan para penjajah, sejak saat itu, muncul semboyan Thon Ngin Fan Nghin Tjit Tjhong, karena etnis Tionghoa dan Melayu hidup setara, rukun dan berdampingan.

“Ini merupakan fenomena menarik. Dulu, pada zaman penjajahan, etnis Tionghoa dan Melayu bersatu padu melawan para penjajah, sehingga muncul semboyan Thon Ngin Fan Nghin Tjit Tjhong, karena Melayu dan etnis Tionghoa setara hidup berdampingan,” ujarnya.

Pj Gubernur Suganda berharap, PD Perhimpunan Inti Kepulauan Babel, menjadi organisasi yang maju dan berorientasi pada kebangsaan serta menghargai hak asasi manusia, demokratis dan transparan.

“Semoga Perhimpunan INTI Babel menjadi organisasi yang maju dan berorientasi pada kebangsaan serta menghargai hak asasi manusia, demokratis dan transparan,” tutupnya.

Diketahui, sebelum prosesi pelantikan berlangsung, dilakukan juga kegiatan operasi katarak yang diikuti puluhan masyarakat serta dan pemberian beasiswa dari PD Perhimpunan Inti Kepulauan Babel. (El/red)

Anda Dilarang Men-copy Isi

Exit mobile version