Berita  

PT Timah dan Pihak KIP Santuni, Keluarga Baron, Keluarga Ikhlas Dan Anggap Itu Musibah

Pangkalpinang, Babelteraktual.Com – Insiden kecelakaan kerja yang menewaskan seorang penambang TI selam bernama Baron (44), Kamis (21/7) pekan lalu di Laut Matras, menyisakan duka bagi keluarga.

Sebelumnya diberitakan penyebab kematian korban lantaran terkena baling-baling KIP Indo Siam Pukhet 1 yang sedang beroperasi.

Saat itu korban bersama beberapa temannya sedang mencari timah di sekitar KIP. Bahkan berada sangat dekat dengan lambung kapal.

Namun nahas, arus laut yang kencang membuat kapal melakukan manuver agar menjauh dari ponton korban, yang hal itu justru membuat ponton korban terkena baling-baling kapal.

Informasi yang simpang siur tersebut memantik reaksi PT Timah tbk. Perusahaan plat merah tersebut angkat bicara.

Khusunya, penyebab kematian Baron yang konon katanya akibat terkena baling baling KIP, melainkan terlilit tali ponton miliknya sendiri

Fakta baru tersebut terkuak dari hasil visum pihak dokter RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Kabupaten Bangka.

“Hasil visum pihak dokter RSUD Sungailiat kematiannya karena terlilit tambang ponton sendiri, bukan karena baling-baling kapal. Kondisi Mayat utuh tidak terpotong-potong. Kondisi kapal saat itu juga sedang storing diam,” ujar Kepala Bidang Divisi Pengamanan PT Timah Tbk, Sahudi

Insiden kematian Baron, membuat pihak KIP Indo Siam Pukhet 1 menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
Hal itu disampaikan Budi selaku Direktur KIP Indo Siam Pukhet 1 Minggu (24/7) siang.

“Kami mewakili pihak perusahaan menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga. Tentunya ini menjadi
pelajaran buat kita agar lebih berhati-hati saat bekerja. Apalagi ponton-ponton selam ini kerap beroperasi di dekat KIP, yang hal ini seringkali kami khawatirkan akan terjadi hal seperti ini,” kata Budi.

Budi menambahkan, bantuan juga akan turut diberikan oleh mitra KIP lainnya. Apalagi diketahui jika isteri korban yang saat ini sedang dalam kondisi mengandung butuh biaya untuk keperluan persalinan.
“Kami dari pihak KIP ada sedikit santunan atau uang kerohiman yang ingin kami sampaikan kepada keluarga” ujar Budi sebagai perwakilan dari KIP
Di kesempatan itu pun di sampaikan la santunan atau uang kerohiman dari pihak KIP yang di Terima putra pertama korban laka tambang.

“ Informasi yang kami terima isteri korban juga katanya sedang mengandung. Karena itu kami akan bantu semaksimal upaya yang kami bisa untuk meringankannya,” tukasnya.

“Dalam pertemuan secara kekeluargaan tersebut tidak membahas siapa yang benar dan siapa yang salah karena itu musibah yang di dukung oleh faktor cuaca dan keluarga menyambut baik itikat baik dari pihak prusahaan yang peduli terhadap keluarga korban yang di tinggalkan” ujar Gustari selaku perwakilan keluarga

Pihak keluarga juga tidak akan menuntut secara hukum. Mereka hanya berharap pihak perusahaan KIP ada perhatian ke keluarga
Apalagi, saat ini istri Almarhum Baron, tengah mengandung.

“Kami keluarga sudah merasa tidak ada masalah lagi, apabila korban ada salah kami minta maaf, korban sudah meninggal mau bagaimana lagi di tuntut karena korban sudah meninggal” ujar Gustari, perwakilan dari pihak keluarga.

Anda Dilarang Men-copy Isi

Exit mobile version