BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA meninjau langsung kelengkapan alat kebencanaan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Didampingi Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa, Pj Gubernur Safrizal ZA mengecek langsung semua fungsi kelengkapan alat kebencanaan tersebut.
Ia mengatakan risiko bencana di Babel cukup rendah dibanding daerah lain karena jenis bencana di Babel hanya banjir, longsor dan angin. Namun semua harus tetap siaga dan semua peralatan harus dapat dimanfaatkan.
“Semua harus siap dan siaga, yang mana dapat ditangani sendiri untuk alat yang rusak jika bisa kita perbaiki ya kita perbaiki, jika tidak bisa kita hibahkan saja,” katanya kepada media usai meninjau langsung kelengkapan alat tersebut, Selasa (16/01/24).
Ia mengatakan kebutuhan kelengkapan alat kebencanaan di Babel sudah cukup karena ada bantuan peralatan juga ada dari kabupaten kota juga.
“Jadi peralatan seperti perahu karet itu cukup dan dari korem dan Basarnas serta bakamla juga punya,” ujarnya.
Untuk jumlah personil yang ada juga di BPBD Babel sudah memadai dengan 103 personil dan 100 lebih personil dari Satpol PP serta Linmas dan Damkar Pangkalpinang.
“Untuk SDM kita ada 103 personil di BPBD Babel dan 100an di satpol PP juga ada di Linmas dan Damkar tinggal sering-sering berkoordinasi jika terjadi bencana,” ujarnya.
Senentara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa mengatakan Babel sudah menetapkan status siaga bencana karena ada 33 wilayah yang rawan bencana di Babel.
Di 33 wikayah itu sering terjadi banjir dan wilayah paling beresiko itu di Kota Pangkalpinang yakni kawasan kampung bintang dan gedung nasional, mengingat daerah itu dibawah permukaan laut sehingga rentan banjir.
“Pak Pj Gubenrur juga tadi hadir langsung mengecek kelengkapan alat kita dan langsung menghubungi BNPB agar mereka dapat segera turun ke Babel untuk membantu alat yang rusak di kita ini untuk segera diperbaiki,” katanya.
Dan jumlah alat perlengkapan kebencanaan di BPBD Babel ada 16 unit pengadaan langsung dari BNPB seperti mobil komunikasi dengan satelit, booth amfibi serta beberapa perahu dan kendaraan roda empat dan roda dua.
Dari 16 alat perlengkapan tersebut ada 2 alat yang sudah tidak bisa digunakan, yakni mobil satelit atau mobil komunikasi itu providernya yang hanya bisa digunakan saar terkoneksi langsung dan booth amfibi yang rusak karena peralatan yang dibutuhkan haris langsung dibeli 1 set dari mesin sampai kemudinya.
Mikron menambahkan, selain Kota Pangkalpinang yang beresiko bencana, Kabupaten lain seperti Bangka Barat juga yang disebabkan oleh sedimentasi tinggi seperti di Kampung Ulu dan Desa Cupat itu bahkan ada beberapa tempat yang menjadi serapan air tapi dipergunakan untuk area lain seperti tambak udang dan pertambangan sehingga harus dibuat lagi saluran air yang besar lagi.(WA)