BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melaporkan persentase penduduk miskin di Bangka Tengah pada tahun 2023 naik 0,43 persen, dibandingkan tahun 2022.
Diketahui, pada tahun 2021 persentase penduduk miskin di Bangka Tengah mencapai 5,13 persen, kemudian turun di tahun 2022 menjadi 4,86 persen dan kembali naik di tahun 2023 menjadi 5,29 persen.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah penduduk miskin di Bangka Tengah tahun 2023 mencapai 10,28 (ribu jiwa).
Data ini naik dibandingkan tahun 2021 sebanyak 10,23 (ribu jiwa) dan tahun 2022 sebanyak 9,61 (ribu jiwa), bahkan Kabupaten Bangka Tengah menduduki posisi 3 dari 7 Kabupaten/Kota di Bangka Belitung dengan jumlah penduduk miskin terbanyak, setelah Kabupaten Bangka dan Belitung.
Sementara itu, angka pengangguran di Bangka Tengah justru mengalami penurunan, dari tahun 2021 sebesar 4,95 persen, kemudian tahun 2022 sebesar 3,99 persen, di tahun 2023 menjadi 3,88 persen.
Kemudian, untuk tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Bangka Tengah mengalami kenaikan yang signifikan, pada tahun 2021 mencapai 66,24 persen, tahun 2022 sebesar 66,47 persen dan tahun 2023 naik menjadi 70,09 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Bangka Tengah, Joko Triadhi mengungkapkan bahwa data kemiskinan 2023 ini diukur oleh BPS melalui Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
“Survey ini menggunakan pendekatan garis kemiskinan, yang dilaksanakan pada bulan Maret 2023,” ujar Joko, pada Rabu (28/2/2024).
Dikatakan Joko, di Bangka Tengah, survey dilakukan terhadap 570 keluarga yang tersebar di 6 kecamatan.
“Berdasarkan hasil survey, disimpulkan bahwa kemiskinan Bangka Tengah 2023 sebesar 5,29 persen meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 4,86 persen,” tuturnya.
Joko menerangkan, ada beberapa hal yang diduga menyebabkan naiknya kemiskinan Bangka Tengah.
“Meningkatnya garis kemiskinan Bangka Tengah dari Rp773.509 menjadi Rp814.969 ditandai dengan meningkatnya konsumsi dan pengeluaran rumah tangga di Bangka Tengah pada tahun 2022 sebesar Rp1.513.912 menjadi Rp1.570.713 per kapita per bulan ditahun 2023 atau mengalami peningkatan sebesar 3,75 persen,” terangnya.
“Hal ini disebabkan adanya peningkatan pengeluaran rumah tangga pada kelompok komoditas non makanan dari 42,22 persen ditahun 2022 menjadi 44,74 persen,” sambungnya.
Lebih lanjut, garis kemiskinan Bangka Tengah juga relatif lebih tinggi dibandingkan 3 Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Yakni, Kabupaten Bangka, Bangka Barat dan Bangka Selatan yang berada pada angka Rp670.000-Rp690.000,” jelasnya.
Kata Joko, pada periode survey (Maret 2023), sedang terjadi fenomena kelesuan ekonomi, dimana inflasi meningkat, beberapa harga komoditas menurun.
“Seperti timah (karena adanya razia), harga sawit yang cukup berfluktuasi serta cuaca yang tidak bagus menyebabkan nelayan tidak dapat melaut,” ujarnya.
“Tentu, kita akan melakukan upaya agar garis kemiskinan di Bangka Tengah kembali menurun,” pungkasnya. (SA)