Dampak Lesunya Sektor Sawit dan Timah di Bateng, Pedagang Ngeluh Sepi Pembeli

BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan 4 pabrik sawit di Bangka Belitung (Babel) terhadap 600 lebih karyawan berdampak pada lesunya perekonomian Bangka Belitung, tak terkecuali Kabupaten Bangka Tengah.

Diketahui 4 perusahaan tersebut, yakni PT MAS, PT BPB, PT MHL, dan CV MAL yang terpaksa melakukan PHK terhadap para pekerja/karyawan tertanggal 17 Mei 2024 lalu, dikarenakan rekening perusahaannya diblokir oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), sehingga membuat terganggunya operasional pabrik.

Hal ini diperkuat dengan rilis Berita Resmi Statistik BPS pada Senin (6/5/2024) lalu yang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan I hanya berada diangka 1,01 (yoy) dan berada diposisi terbawah se-Pulau Sumatera pada triwulan I tahun 2024.

Seperti Pasar Modern Koba yang terpantau sepi, akibat melemahnya perekonomian Bangka Tengah beberapa bulan terakhir.

“Pasar sudah tidak seramai dulu, sudah sepi sekarang, mungkin karena kasus timah, ditambah lagi sawit, mirisnya kita rakyat kecil yang sangat terasa dampaknya,” ujar Marni, salah satu pedagang di Pasar Modern Koba, Senin (27/5/2024).

“Dapat untung saja tidak kalau sepi, beli beras pun dikurangi, anak mau makan, terus kontrakan juga harus dibayar,” lanjutnya.

Ia pun menanyakan peran pemerintah Bangka Belitung atas dampak buruk perekonomian Bangka Belitung, termasuk Bangka Tengah saat ini.

“Bangka Tengah sekarang hancur parah, asli pasar sepi bener, bejual ge rase sepi,” ucapnya.

Terpisah, salah satu pedagang toko kelontong, Fikro mengalami hal serupa, bahkan dagangannya sempat tidak ada yang membeli.

“Memang sepi parah, kadang 2 sampai 3 hari toko saya tidak laku sama sekali, pembeli mengurangi belanja, siapa pun senang belanja, kalau ada duit, tapi sekarang susah,” ucapnya.

“Jangan sampai, karena mau Pilkada ini, pemimpin-pemimpin daerah dan kota tidak ngurus rakyat lagi, nambah sibuk nyalon, tolong segera ambil tindakan,” sambungnya.

Ia pun berharap, agar harga timah dan sawit naik.

“Semoga harga timah dan sawit naik lagi, banyak pabrik sawit buka baru, karena 2 sektor ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat Bangka Tengah,” tutupnya. (SA)

Anda Dilarang Men-copy Isi

Exit mobile version