Babelteraktual.Com, PANGKALPINANG-Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perhubungan Sumatera Selatan, Iwan Gunawan mengatakan bahwa pihaknya masih terus memantau dan memeriksa kendaraan barang yang akan menyeberang via Tanjung Api-Api. Iwan Gunawan mengatakan pihaknya tak ingin peristiwa kecolongan seperti lolosnya Solar ilegal pada awal Oktober lalu terulang.
Seperti dikatakan oleh Iwan Gunawan saat dikonfirmasi wartawan Rabu (19/10/22) sore melalui sambungan telepon, bahwa sejak kejadian lolosnya Solar ilegal ke Bangka pada 1 Oktober 2022 lalu, pihaknya secara rutin memeriksa setiap kendaraan barang yang tertutup terpal, yang akan menyeberang dari Tanjung Api-Api menuju Tanjung kalian Muntok.
“Kemarin sejak ada kejadian Solar tumpah di Bangka, kira-kira seminggu kita rutin, setiap hari memeriksa seluruh kendaraan yang akan menyeberang. Bukan hanya kendaraan barang, akan tetapi juga kendaraan penumpang semuanya kita periksa. Pokoknya tiap hari kita hantam. Kan ada yang bawa ayam, bawa telor, bawa paket, biasanya mobil dan sopirnya kita sudah kenal karena orang nya itu-itulah. Tapi jika tiba-tiba ada yang tidak kita kenal truk tertutup, belum pernah masuk, kita perintahkan dibuka, dia tidak mau buka. Maka kita suruh balik kanan. Berarti ada apa-apanya. Ini kan mencurigakan, kita suruh buka dia tidak mau buka. Ya suruh balik kanan. Ngapain diijinkan menyeberang. Bagaimana nanti kalau bawa Bom. Karena kita tak punya alat seperti detektor atau anjing pelacak,” jelas Iwan Gunawan.
Diakuinya, metode identifikasi terhadap kendaraan dan sopir langganan yang akan menyeberang dilonggarkan. Selain faktor mengenal keterbatasan personil, menurut Iwan pihaknya juga mengenal para sopir tersebut sebagai langgana yang baik.
“Kita juga memantau kalau yang sudah langganan bolak-balik bawa telor, bawa sayur, bawa ayam, tidak mesti kita periksa betul. Karena sudah tau dan mutannya juga terlihat. Tapi kalau kendaraan yang baru pertama kali menyeberang, itu kan kelihatan dari nomor polisinya, apalagi truknya tertutup tidak mau dibuka, kita akan periksa atau dia kita suruh balik kanan dan tidak diijinkan menyeberang. Kita kan personilnya terbatas. Bukan melonggarkan, akan tetapi kita efisienkan caranya,” tambah Iwan.
Senada dengan Iwan Gunawan, Kepala Polsubsektor Pelabuhan Tanjung Api-Api, Bribka Mario Yodi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihak masih terus melakukan pengetatan terhadap kendaraan yang barang yang akan menyeberang. Menurut Mario, pihaknya akan memeriksa muatan dari kendaraan yang akan menyeberang saat melewati jembatan timbang.
“Kendaraan barang yang akan menyeberang di Tanjung Api-Api, hingga saat ini masih terus kita periksa. Pemeriksaan nya dilakukan saat melintasi jembatan timbang. Kita minta diperlihatkan surat jalannya, dan dicocokkan. Kalau tidak ada surat jalannya berati ilegal, dan kita akan cek dan buka terpalnya,” jawab Mario Yodi, saat dikonfirmasi wartawan Rabu (19/10/22) petang.
Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok sendiri, pihak dari satuan Polair Polres Bangka Barat, terus melakukan pemeriksaan secara intensif, bahkan hingga tengah malam. Hal tersebut dikatakan Kasat Polair Polres Babar, oleh Iptu Sugiyanto kepada wartawan, bahwa pihaknya menghindari masuknya barang-barang ilegal melalui Pelabuhan Tanjung Kalian.
“Masih kita intensifkan terus pemantauannya. Kita tidak mau ada kecolongan barang-barang ilegal masuk ke Bangka, melalui Tanjung Kalian ini. Jadi kita intensifkan terus pemeriksaan mobil-mobil barang. Dan kita melakukan pemeriksaan hingga kapal Fery terakhir yang merapat di Tanjung Kalian Muntok. Sampai tengah malam pokoknya,” terang Iptu Sugiyanto.
Sebelum nya ramai diberitakan, sebuah truk yang terguling di ruas jalan raya Kecamatan Bakam pada 1 Oktober 2022 lalu. Truk Isuzu BG 1710 XL yang dikemudikan Amir tersebut diduga hilang kendali dan menabrak 2 kendaraan besar lainnya. Kejadian yang sempat menyebabkan kemacetan ini sempat diabadikan beberapa warganet. Dalam berbagai rekaman, kecelakaan tersebut, terlihat truk yang ditinggal kabur oleh Amir selaku sopir, bermuatan 10 ton Solar ilegal.
Solar yang tumpah dari tangki modifikasi seukuran bak truk tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Sementara Amir selaku sopir kabur dan hingga saat ini tak jelas rimbanya.
Berdasarkan penelusuran tim redaksi, dalam data manifes truk BG 1710 XL yang sopirnya tertulis bernama Amir tersebut bermuatan pupuk. Pihak UPTD Dishub Tanjung Api Api, Iwan Gunawan mengaku kecolongan, hingga barang berbahaya, seperti Solar ilegal yang dibawa Amir sampai masuk dan menyeberang dengan kapal Fery, bersama penumpang umum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian masih belum berhasil melacak keberadaan Amir yang kabur meninggalkan truk ringsek dan tumpahan Solar yang mencemarkan tanah di TKP.
Direktur Kriminal Khusus Polda Babel, Kombes. Pol M. Irhamni kepada wartawan, mengkonfirmasi bahwa pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan Solar ilegal yang terungkap dari kecelakaan truk Isuzu BG 1710 XL tersebut. Irhamni mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih fokus mengumpulkan alat bukti.
“Kita masih fokus mengumpulkan alat bukti, soal hasil uji lab sample Solar yang diambil dari truk pembawanya masih kita tunggu hasilnya,” terang Kombes. Pol M. Irhamni. (tim)