Berita  

Menyoal 2 Excavator Yang Beroperasi di Kenanga, Akon : “Itu Untuk Menimbun Tanah”

BABELTERAKTUAL.COM, SUNGAILIAT – Beredarnya pemberitaan terkait ada 2 unit excavator yang beroperasi di lokasi tambang di Kelurahan Kenanga, memunculkan reaksi dari Akon, penanggung jawab pekerjaan di lokasi tersebut.

Akon tak menampik adanya 2 unit excavator yang beroperasi di lokasi. Menurutnya, 2 unit excavator yang berada di lokasi, sengaja di sewa untuk menutup lokasi yang sudah dikeruk. Akon menuturkan, penimbunan tersebut dilakukan atas permintaan dari pihak Polda Babel.

“Polda minta ditimbun, ya kami timbun. Memang ada 2 excavator di lokasi, tapi kan itu untuk menimbun tanah, bukan untuk menambang atau membuat lubangnya menjadi lebih dalam. 1 Excavator memang kami yang sewa. Satunya lagi Pak Wid yang sewa. Kalau bukan pakai excavator, kami nimbun tanahnya pakai apa? pakai cangkul?,” jelas Akon, saat dikonfirmasi wartawan, melalui telepon, pada Jum’at (28/12/22) malam.

Akon sendiri menyayangkan pemberitaan yang muncul belakangan ini, karena menurutnya bila salah penafsiran, bisa berpotensi memunculkan konflik horizontal. Menurut Akon, pemilik lahan telah mewakafkan sebagian lahan miliknya tersebut untuk pemakaman.

“Memang ada pemakaman disana, itu pun tidak kami ganggu gugat. Pemakamannya juga sampai hari ini masih utuh. Kami hanya bekerja di lahan yang dimiliki saja. Banyak juga masyarakat sekitar yang ikut melimbang di lokasi. Dan kami tidak mempermasalahkan hal itu. Karena dengan begitu, kami rasa bisa membantu masyarakat sekitar untuk bekerja mencari nafkah,” terang Akon.

“Silahkan saja membuat berita, tapi setidaknya ada etika. Ijin dulu lah ke kita (pihak pengelola tambang-red). Ini nggak ada basa basinya, langsung foto-foto dan ambil video. Terus muncul beritanya. Apakah seperti itu caranya? Maunya apa? Cobalah konfirmasi dulu ke kita. Baru naikkan beritanya. Jangan maling-maling ngefoto begitu,” tukas Akon.

Sebelumnya diberitakan, terdapat aktivitas penambangan di wilayah Kelurahan Kenanga. Kegiatan yang dilakukan di atas lahan pribadi milik Markus tersebut, sejatinya merupakan rencana pekerjaan untuk membuat komplek perumahan sederhana dan kolam ikan air tawar. Namun beberapa warga kemudian memanfaatkan kegiatan penggalian tanah di areal tersebut untuk mencari timah. (red)

Anda Dilarang Men-copy Isi

Exit mobile version