Luhut Binsar Panjaitan : G20 Salah Satu Peluang Untuk Membuka Jaringan Dengan Negara Manapun

Babelteraktual.Com, BELITUNG – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak mudah dan perlu kerja keras ekstra dalam membangun Indonesia. Oleh karena itu, momentum G20 di Pulau Belitung menjadi salah satu peluang untuk membuka jaringan dengan negara mana pun.

Hal demikian disampaikan Luhut saat menghadiri Networking Dinner Development Ministerial Meeting (DMM) G20 di Sheraton Resort Belitung, Rabu (07/09/22) malam

“Segala bentuk kerja sama yang dilakukan harus memberikan keuntungan pada kedua belah pihak negara. Jangan hanya menguntungkan satu negara,” ungkap Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa perhelatan G20 di Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk pembangunan dunia.

“Hari ini saya ingin menginformasikan bahwa Indonesia akan melakukan kolaborasi dengan negara manapun untuk kemajuan bersama,” paparnya.

Selain itu, Luhut menambakan bahwa Negara Indonesia sangat peduli pada lingkungan dan planet bumi ini. Berbagai langkah-langkah pemulihan seperti penanaman mangrove telah di lakukan untuk menjaga lingkungan untuk generasi yg akan datang.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengutarakan alasan kegiatan G20 diadakan di Pulau Belitung, yang mana sebelumnya Pulau Belitung belum pernah menjadi tuan rumah pada kegiatan internasional serupa.

“Kalian pasti bertanya-tanya mengapa kami mengadakan rapat ini di Pulau Belitung ? Kita kembali pada masa sejarah 1918, pada masa itu, Belitung menjadi penghasil timah, yang memberikan dampak buruk bagi lingkungannya. Namun pada 2000, Babel mulai menyadari pentingnya pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengungkapkan kebanggaanya karena Kepulauan Bangka Belitung menjadi bagian penting dari kegiatan G20 dengan melibatkan masyarakat lokal untuk berkontribusi aktif.

“Kita menginterpretasikan kegiatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan kekayaan alam dan budaya demi masa depan,” tutup Menko Marves Luhut.(Tim)