Diduga ada Permintaan Sejumlah Uang Dalam Pusaran Pemberitaan Tambang Air Sabak

BABELTERAKTUAL.COM, Bangka Tengah – Maraknya pemberitaan seputar penambangan pasir timah di Air Sabak kecamatan Sungaiselan kabupaten Bangka Tengah yang sempat ramai di berbagai platform sosial media beberapa hari ini baik di grup FB dan grup whatsapp wartawan, Senin (20/3/2023) sore ini terungkap fakta otentiknya. Ada dugaan percobaan untuk meminta sejumlah uang yang dilakukan oleh oknum wartawan kepada pengurus kelompok penambang.

Hal ini diungkapkan oleh Ahda Muttaqin, SH dari Kantor Hukum Ahda-Iriyadi & rekan selaku Kuasa Hukum dari Amir. Sementara Amir sendiri adalah pengurus kelompok penambang yang merasa disudutkan dengan pemberitaan miring soal aktivitas mereka.

“Bilamana sejumlah uang tersebut tak dikasih maka pemberitaan soal tambang akan naik dalam pemberitaan,” ungkap Ahda demikian sapaan akrabnya pada keterangannya saat melakukan konfrensi Pers dihadapan awak media disalah satu rumah makan di kota Pangkalpinang, Senin (20/3/2023) sore.

Menurutnya, diduga kuat sebelum pemberitaan itu turun dan menyebar di beberapa media online dengan narasi yang sama, oknum wartawan tadi terlebih dahulu menemui pengurus tambang yang diduga guna meminta sejumlah uang.

“Namun pihak pengurus mencoba untuk berdamai saja ketimbang berseteru dengan oknum wartawan. Pihak pengurus pun sudah ada niat baik untuk mengakomodir tetapi oknum tadi meminta angka Rp 10 juta. Di WA salah seorang penambang, awal 10 juta dan seterusnya, oleh sebab itu tak sanggup untuk dipenuhi pengurus,” terang Ahda.

Bahkan sebelumnya lanjut Ahda, oknum wartawan itu juga sudah menemui mereka dan bertanya-tanya soal isu-isu miring soal tambang yang sedang digarap warga itu, tapi isu-isu itu langsung mereka bantah.

” Alhasil, karena dirasa tidak bisa ditakut-takuti, akhirnya si oknum wartawan itu intinya diduga meminta sejumlah uang atas aktivitas tambang. Para penambang merasa uang sebesar Rp.10juta yang dimintanya itu terlalu tinggi. Sementara kami sendiri tak ingin menjadi pusat pemberitaan atas keberadaan tambang itu. Apalagi sampai dibuat isu miring seperti yang sudah ditayangkan. Setelah berembuk akhirnya kami cari jalan keluar untuk menyelesaikannya,” ungkapnya lagi.

Sejumlah Warga Penambang Di Sungai Selan Yang Setuju Adanya Tambang di Air Sanak. ( Foto : Tangkapan Layar Video Yang Dikirim Ke Redaksi Journalarta)

Para penambang mengaku, kalau pekerjaan menambang itu tak semulus yang diperkirakan oknum tadi. Tapi si oknum tetap saja meminta uang sejumlah yang besar itu. Wajar dong akhirnya kami punya kesimpulan seperti itu. Karena kami tak sanggup memenuhinya, maka akhirnya disebarlah pemberitaan yang kami anggap miring di beberapa media online,” tambahnya.

Di akhir konferensi pers, Ahda bilang, agak lucu saat melihat pemberitaan online yang membahas tambang tadi, karena secara bersamaan dimuat dalam empat media tetapi isinya sama persis antar satu berita dengan lainnya.

“Jadi kesannya lucu banget kok antar media itu sama persis isinya. Jadi kami juga sempat mempertanyakan sebetulnya apa motif atas pemberitaan seperti itu. Apakah ini murni sebuah karya jurnalistik atau bukan,” imbuhbya dengan nada bingung.

Menyikapi itu semua, Ahda Muttaqin, SH karena kliennya merasa dirugikan, ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan melaporkan perihal ini ke Polda Bangka Belitung.

“Kami akan membuat lapdu ke SPKT Polda Bangka Belitung atas dugaan kasus percobaan tindak pidana pemerasan,” tukasnya.(red)