Eddy: “Selama Bulan Puasa, THM Dibelakang Jaksa Harus Distop”

BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA SELATAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangka Selatan, Eddy Supriadi menegaskan aktivitas hiburan malam di Kawasan Belakang Jaksa (Black Jack), harus di stop selama bulan puasa, agar tidak mengganggu orang yang sedang fokus beribadah.

Hal tersebut dikatakan Eddy usai melakukan sidak, pada Kamis (20/3/2023) bersama Tim Gabungan yang terdiri dari Kabag Ops Polres Bangka Selatan, Kompol Harry Kartono, Ketua MUI dan Dinas terkait, yang berada di kawasan Black Jack (Belakang Jaksa), Parit 9, Toboali, Bangka Selatan.

Menurut Eddy, hal ini dilakukan guna menjaga ketenangan dan keamanan umat muslim yang sedang beribadah selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah tahun 2023.

“Ya, harus kita stop, biar tidak ada lagi aktivitas-aktivitas hiburan malam selama bulan Ramadhan, nanti saya akan berkoordinasi bersama pihak Satpol-pp nanti untuk memonitornya,” tegas Eddy.

“Dan ini tidak hanya di bulan suci Ramadhan saja, apabila masih ada aduan dari masyarakat terkait adanya tempat hiburan di kawasan ini, akan kami tindaklanjuti,” tambahnya.

Eddy membeberkan, pihak pelaku usaha tempat hiburan malam di Belakang Jaksa itu, harus bisa menghargai bulan suci Ramadhan agar bulan yang penuh berkah ini tidak di kotori dengan hal-hal yang bisa merusak dan membuat konsentrasi ibadah terganggu.

“Pada prinsipnya kami datang kesini hanya ingin memberitahukan kepada para pekerja-pekerja yang ada disini agar mereka bisa menghargai bulan suci Ramadhan, jangan sampai di cederai dengan hal-hal yang tidak baik,” bebernya.

Sementara, Kabag ops Polres Bangka Selatan, Harry Kartono menambahkan pihak kepolisian Polres Bangka Selatan akan siap mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terkait memberikan himbauan terhadap sejumlah tempat hiburan malam yang ada di Kawasan Black Jack (Belakang Jaksa).

“Intinya kami dari Polres Bangka Selatan siap mendukung program-program dari Pemerintah, ini sementara dirapatkan dengan Pak Sekda bagaimana jalan keluar yang terbaik. Jadi untuk penegakkan hukum itu adalah upaya yang paling terakhir,” ujarnya. (RS)