Masyarakat Pangkalpinang Sampaikan Aspirasi ke Pj Gubernur Babel, Suganda: Itu lah Manfaat Program Gule Kabung

BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Masyarakat Kota Pangkalpinang menyampaikan aspirasi kepada Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu. Salah satunya mengenai Permasalahan Sampah yang ada di TPA Parit Enam.

Aspirasi tersebut disuarakan masyarakat saat bertatap muka dengan orang nomor satu di Bumi Serumpun Sebalai itu pada kegiatan Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung (Gule Kabung), di Lapangan RT. 09, Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, Rabu (23/08/23).

“Kami masyarakat setempat sudah banyak yang batuk-batuk,” kata Sobran, salah satu warga menyampaikan aspirasinya.

Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan persoalan sampah di Pangkalpinang diakibatkan TPA Parit Enam saat ini sudah overload karena tak mampu menampung produksi sampah. Ditambah Pemkot juga mengalami krisis lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah karena menurut persyaratan TPA harus berjarak minimal 10 kilometer dari kawasan perumahan atau rumah penduduk setempat.

“Persoalan sampah tidak bisa dikerjakan Pemkot Pangkalpinang sendiri, kami butuh bantuan Pemprov Babel untuk menghadirkan TPA regional, karena pemukiman kami sudah padat untuk mendirikan TPA baru,” terangnya.

Pj Gubernur Suganda, mengatakan bahwa itulah manfaat dari program Gule Kabung, dimana program tersebut merupakan bentuk kolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten atau Kota.

“Karena untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, harus bersifat kolaboratif, karena kita Serumpun Sebalai,” ucap Suganda.

Suganda menambahkan, pihaknya akan berencana mendirikan TPA regional untuk mengatasi permasalahan yang terus menumpuk. Untuk eksekusi jangka pendek, pihaknya bersama PLN akan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan bakar pembangkit listrik, termasuk untuk mengolah sampah langsung dipasar.

“Mendirikan TPA regional tidak bisa cepat, karena harus ada studi kelayakan dan detail engineering design (DED). Tapi yang terpenting kita bersama-sama menyelesaikan persoalan ini,” jelasnya.

Selain persoalan sampah, masyarakat juga menyampaikan aspirasi lain, misalnya terkait minimnya penerangan jalan, kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih, hingga penyakit masyarakat prostitusi di Pangkalpinang. (Wln)