Walikota Molen Sebut Stunting Harus Dihabiskan

BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil atau yang akrab disapa Molen sebut meskipun angka prevelensi stunting di Pangkalpinang terendah se-Bangka Belitung, yakni 12,9 persen, namun belum boleh berpuas hati. Menurut dia masih ada target menuju 10 persen angka prevelensinya untuk tahun 2023 ini, jadi stunting harus dihabiskan.

Hal ini, disampaikan Molen saat dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Pangkalpinang, Kamis (31/8/23) di Ruang OR kantor Walikota Pangkalpinang. Selain Molen, Sekda Mie Go dan beberapa kepala OPD juga dikukuhkan sebagai bapak atau bunda asuh anak stunting oleh Kepala BKKBN Provinsi Bangka Belitung.

“Ini merupakan persiapan kita menuju Indonesia emas 2045. Jadi kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas mulai dari sekarang, stunting harus dihabiskan,” kata Molen.

Molen menambahkan, stunting ini merupakan kasus yang harus disikapi Bersama. Bahkan Molen juga sudah meminta kepala dinas dan jajarannya untuk menjadi bapak atau bunda asuh, sehingga mempunyai tanggung jawab hingga ke tingkat bawah untuk mencegah terjadinya stunting. Untuk pembinaan TPK, Pemkot Pangkalpinang juga memberikan uang kepada 400-an kader TPK sebesar Rp875 ribu.

“Ini sebagai uang transportasi mereka biar semakin semangat menjalankan tugas. Untuk anak-anaknya juga sudah dianggarkan bantuan kebutuhan gizinya,” tutup Molen.

Deketahui, pada Oktober mendatang, Molen telah menghubungi Kepala BKKBN pusat agar hadir ke Pangkalpinang untuk mengikuti jambore yang pertama kali diadakan di Kota Beribu Senyuman ini.(Wln)