PPK Mengklaim Pembangunan Proyek Air Baku Dibangun Diatas Lahan Hibah Pemkab Basel

BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA SELATAN – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Heru Gunawan menyebut lahan atau lokasi kegiatan proyek pembangunan untuk sarana penyediaan air baku KI Sadai, dibangun diatas lahan hibah dari Pemkab Bangka Selatan.

“Kami berkeyakinan bahwa itu lahan hibah berdasarkan surat hibah yang kami terima dari Pemkab Bangka Selatan sebelum kami memulai pelaksanaan pembangunan tersebut,” ujar Heru Gunawan, pada Selasa (12/9/2023) sore.

Dikatakan Heru, selama 4 bulan berjalannya pembangunan proyek senilai Rp 75.446.927.000,00 yang dikerjakan oleh perusahaan swasta asal Surabaya, Jawa Timur, tidak ada kendala apapun. Namun baru-baru ini ada komplain dari masyarakat terkait status lahan.

“Selama empat bulan terakhir dalam pengerjaan kegiatan tidak ada kendala apapun. Nah kenapa baru sekarang ada komplain atau keluhan dari masyarakat terkait dengan status lahan, dan tentu ini harus segera kami atasi dengan berkoordinasi kepada pemerintah daerah,” katanya.

Dijelaskannya, sebelum kegiatan proyek pembangunan dikerjakan, pihaknya bersama pemerintah daerah dan perwakilan Kejaksaan Tinggi Babel telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat selaku pemilik lahan.

“Masalah lahan itu sebenarnya kita sudah melakukan sosialisasi. Saat itu tidak ada yang komplin, tidak ada keluhan apapun dari masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang mengklaim atas lahan tersebut agar dapat membuktikannya dengan surat-surat atau dokumen yang dimiliki.

“Jika itu lahan emang betul milik mereka, kami persilahkan untuk membuktikan dengan dokumen lengkap,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, lahan milik warga yang terletak di Dusun Air Banten, Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai, diduga kuat telah di rampas untuk kepentingan pembangunan proyek penyediaan Air Baku senilai 75 milyar.

Hal itu disampaikan langsung oleh anak pemilik tanah kebun yakni, Joni Heriwibowo, Indarto dan Rendra Pribadi, melalui kuasanya, Kamaluddin, pada Minggu (10/9/2023) malam.

“Ini saya dikuasakan oleh ahli waris anak kandung dari almarhum H Yono untuk menyelesaikan permasalahan sebidang tanah yang terletak di Jalan Raya Dusun Air Banten, Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai,” kata Kamaludin.

Kamaludin menjelaskan, permasalahan tersebut sebelumnya telah disampaikan secara lisan oleh para ahli waris ke dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel).

Namun para ahli waris tidak menemukan jawaban dari Pemkab Basel, sehingga terkesan seperti ada permainan dibalik perampasan lahan untuk kepentingan proyek tersebut.

“Jawaban dari Pemkab Bangka Selatan, bahwa lahan yang diklaim oleh para ahli waris telah dihibahkan berdasarkan surat hibah sehingga dasar proyek itu dikerjakan diatas lahan hibah,” ujarnya.

“Ini yang menjadi pertanyaan kita karena para ahli waris tidak pernah sama sekali menghibahkan, maupun menjual lahan milik almarhum orang tuanya ke pihak lain,” imbuhnya. (Riki)