BABELTERAKTUAL.COM, JAKARTA – PT TIMAH Tbk (“Perseroan”; IDX: TINS) hari ini melaksanakan Public Expose Live 2023 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia dalam rangka memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Selasa (28/11/23)
Dalam Public Expose ini Perseroan telah menyampaikan kinerja Perseroan baik dari segi operasional maupun keuangan sampai dengan periode September 2023. Sampai dengan 9M 2023, harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang AS dan lambatnya pemulihan perekonomian China serta lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME. Hal tersebut berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia dari kuartal II-2023 sampai dengan kuartal III-2023, khususnya ekspor timah TINS ke beberapa negara.
Kinerja Operasi
TINS mencatat produksi biji timah sebesar 11,201 ton atau tercapai 77% pada 9M 2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 14,502 ton ada pn produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau tercapai 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14. 130 metrik ton, serta penjualan logam timah sebesar 11.100 metrik ton atau tercapai 72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15. 325 metrik ton.
Harga jual rata-rata logam timah sebesar USD27, 017 metrik ton atau lebih rendah 23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar USD35. 026 metrik ton. Sampai dengan kuartal III 2023, TINS mencatat ekspor timah sebesar 92% dengan besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 16%, Korea Selatan 13%, Belanda 11%, India 9%, dan Amerika Serikat 8%.
Kinerja Keuangan
Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun sehingga menghasilkan EVITA sebesar Rp708,1 miliar dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp87,4 miliar sampai dengan kuartal III 2023.
Posisi ekuitas sebesar Rp6,6 triliun, turun 5,7% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp7,0 triliun seiring dengan pembagian dividen yang sudah dibayarkan sebesar Rp312,5 miliar.
Indikator keuangan perseroan masih menunjukan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quik Ratio sebesar 25% Current Ratio sebesar 153%, Debt to Asset Ratio sebesar 23%, dan Debt to Equty Ratio sebesar 44%.
“Di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, Perseroan konsisten menjalankan efisiensi di segala kini bisnis. Manajemen optimis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja Perseroan,” ujar Fina Eliani selalu Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk.
Kondisi Saat ini dan Prospek kedepan:
“Perseroan terus berupa dalam meningkatkan produksi diantaranya menambah lokasi tambang, mengoptomalkan peralatan penambangan di laut, serta meningkatkan kapasitas produksi tambang primer. Kami yakin upaya tersebut akan memperbaiki kinerja produksi kedepannya,” ujar Nur Adi Kuncoro selalu Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk.
Perseroan terus melakukan pengamanan aset dan penegakak aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi ilegal mining di wilayah konsesi pertambangan. TINS secara konsisten dan berkomitmen melakukan langkah-langkag strategis untuk meningkatkan kinerja Operasi dan produksi seiring dukungan pemerintah untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia.
Di sisi lain, Perseroan juga melakukan kegiatan tanggung jawab sosial, lingkungan dan tata kelola dalam menerapkan enfironmental, social, and governanc (ESG) sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya kegiatan Reklamasi di darat maupun di laut, program investasi komunitas, penerapan anti korupsi dan pengendalian grativikasi. Bukti komitmen terhadap penerapan ESG, Perseroan mendapat apresiasi dari pihak ekternal seperti penghargaan Good Mining Practices dari Kementerian ESDM, penghargaan atas komitmen dalam pemanfaatan energi bersih dari dewan energi nasional, dan sebagainya.(wln)