BABELTERAKTUAL.COM, RIAUSILIP – Di sela-sela meninjau pabrik sagu PT BAA di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu siang (3/1/23), Pj Bupati Bangka, M Haris menjajal Mie Sago siap saji berbahan dasar sagu poho rumbia.
PT BAA yang memproduksi tepung dari ubi casesa dan tepung sagu rumbia, juga memproduksi mie instan siap konsumsi berbahan sagu rumbia dengan merek Mie Sago.
Selain sudah dikemas dalam wadah cup sebagaimana mie instan lainnya yang beredar di pasaran, ada beberapa varian rasa yang tersedia antara lain rasa soto, kari dan teriyaki. Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Bangka M Hsris memilih mencoba Mie Sago rasa kari.
“Jadi penasaran, rasanya enak. Mienya terasa kenyal khas sagu,” ujar Haris sembari menyeruput kuahnya.
“Rugi tak mencoba makan Mie Sago, rasanya memang enak teksturnya lebih kenyal. Terpenting ini produk asli dari Bangka,” imbuh M Haris
M Haris mengatakan kedatangan dirinya guna mengetahui lebih dekat kegiatan PT BAA yang memproduksi tepung tapioka dari bahan ubi casesa dan tepung sagu dari batang pohon rumbia.
“Ini perlu kita dukung misalnya saat ini pabrik PT BAA kekurangan bahan nah kita dorong masyarakat ikut menanam ubi casesa dan pohon rumbia. Juga mengajak masyarakat menggunakan produk lokal ini seperti tepung tapioka, tepung sagu rumbia dan mie karena ini produk lokal Bangka,” kata M Haris
Sementara itu Koni Kepala Pabrik PT BAA mengatakan untuk harga pasaran mie sago dijual dengan harga Rp10.000.
PT BAA juga membuka lebar bagi mereka yang ingin memasarkan hasil produksi PT BAA.
Seperti tepung tapioka, tepung sagu, mie kemasan maupun mie kering.
“Warung-warung mie bisa pesan ke kita karena ada produk mie kering kita untuk diolah dan itu bebas bahan pengawet. Kalau mau jadi distributor baik untuk tepung tapioka dan tepung sagu dalam kemasan 1 kg maupun kemasan 50 kg atau mie kemasan dan mie kering akan kita berikan harga khusus untuk distributor,” ujar Koni.
Selain dipasarkan di seputaran Bangka, sebagian besar hasil produksi PT BAA dipasarkan ke luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bahkan diekspor. (**)