Berita  

Rudi Shawani: “Menpora Punya Dana Hampir 2 Triliun, Babel Diharapkan Punya desain Untuk Pembibitan Atlet Dari Usia Dini”

Babelteraktual.Com, PANGKALPINANG – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ricky Kurniawan, optimis atlet Babel akan memdulang prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.

Hal demikian disampaikan oleh orang nomor satu di KONI Babel itu dalam sambutannya saat gelaran Focus Group Discussion (FGD), yang mengusung tema “Olahraga Bangka Belitung, Prestasi Atau Mati Suri?” di Pabs Cafe Pangkalpinang, Jumat (09/12/22) malam.

“Pembinaan atlet menjadi faktor utama, dan yang mengerti adalah masing-masing cabang olahraga (Cabor), jadi saya optimis dengan kita jalan bersama-sama, olahraga kita akan semakin berprestasi di PON 2024,” tutur Ricky.

Menurut Ricky, FGD tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan para stakeholder dan para penggiat cabang olahraga (cabor), sekaligus mendengar masukan serta membahas hal apa saja yang bisa disinergikan, dengan harapan kedepannya dapat menghasilkan program KONI yang berkualitas.

“Kita bersilahturahmi dengan stakeholder dan penggiat cabor, sekalian mendengarkan apa yg bisa dikerjasamakan, apa yang menjadi masukan-masukan. Dengan harapan program KONI sendiri kedepan akan seperti apa. Ini adalah gebrakan KONI. Nanti FGD ini akan diseriuskan dan kita akan memanggil cabor-cabor untuk dikembangkan, dengan apa yang bisa kita punya, harapkan, dan kita lakukan,” papar Ricky.

Sementara itu, Ketua SIWO PWI Babel, Rudi Sahwani mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet, yakni pembiayaan atau anggaran. Selain itu menurut Rudi, prestasi yang diperoleh atlet, bergantung pada jarak. Rudi menambahkan, dari kurun waktu 2014 hingga 2021, semakin jauh tempat pelaksanaan PON, semakin turun pula anggaran yang dikucurkan.

“Pengaruh pembiayaan itu pasti. Menpora punya dana hampir 2 triliun, salah satu pembiayaan pembibitan atlet. Babel diharapkan punya desain untuk pembibitan dari usia dini. Jadi jika kita harus dapat mendesain dari sarana dan prasarana untuk atlit kita, sehingga saya yakin Menpora akan mengucurkan dananya ke Provinsi Bangka Belitung,” terang Rudi Sahwani.

Menurut Rudi, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sendiri sudah digaungkan sejak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari pada Februari 2022 lalu. Rudi menambahkan, tujuan dari DBON adalah pembibitan sejak dini dan berkesinambungan. Lebih lanjut Rudi memaparkan, Kemenpora sendiri menyiapkan dana sekitar 2 Triliun untuk fokus bagaimana daerah menyampaikan desain olahraganya ke Kemenpora untuk disupport.

“Pola Bapak Asuh yang disampaikan pak Bahar Buasan tadi merupakan konsep yang menarik. Bila pola Bapak Asuh itu dijalankan, nantinya tanggung jawab terhadap olahraga itu di titipkan ke para stakeholder. PT Timah saat ini sudah menggawangi duluan, bagaimana dengan Stakeholder yg lain?,” terang Rudi.

“Di Babel banyak stakeholder yang berpotensi bisa menjadi Bapak Asuh untuk cabor-cabor yang ada. Misalnya, PT Timah sebagai pembinaan cabor apa, Asosiasi Tambak Udang sebagai pembina cabor apa dan lain sebagainya. Mereka para stakeholder harus mempunyai rasa tanggung jawab menjadi bapak asuh. Jadi beban untuk meningkatkan mutu prestasi Babel itu tidak hanya tertumpu pada pemerintah daerah atau KONI saja,” pungkas Rudi. (Red/Oc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda Dilarang Men-copy Isi