BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Ketua DPD Partai Gerindra Bangka Belitung, Erzaldi Rosman memperlihatkan gestur yang akrab dengan mantan Walikota Pangkalpinang, Maulana Aklil.
Terpantau, kedua tokoh politik Babel yang kerap diterpa isu kompetisi ini terlihat akrab dalam dialog yang serius. Belum diketahui apa yang menjadi perbincangan kedua publik figur ini. Namun patut diduga, ada sinyal positif dari Erzaldi untuk mendukung mantan Walikota yang akrab disapa Molen tersebut untuk kembali maju dan menggunakan kereta Gerindra pada Pilkada serentak 2024 ini.
Antara Erzaldi dan Molen sendiri hampir dipastikan tidak akan head to head dalam kontestasi kursi Gubernur Babel. Pasalnya Molen sendiri sudah mendeklarasikan dirinya maju untuk periode kedua sebagai kandidat Walikota Pangkalpinang.
Tak hanya itu, Molen pun sudah mengambil formulir pendaftaran sebagai Bacalon Walikota di Partai PDIP, yang merupakan partai pengusungnya pada Pilwako 2018 lalu. Sedangkan Erzaldi kecil kemungkinan bakal maju sebagai Bacalon Walikota.
Melihat konstalasi politik ini, hampir bisa dipastikan tensi politik di antara keduanya sangat kondusif. Gerindra sendiri melalui Ketua DPD nya sudah mengatakan akan membuka pintu untuk semua kemungkinan koalisi dalam Pilkada serentak ini. Itu juga faktor pertimbangan bahwa kursi Gerindra tak mencukupi untuk mengusung Calon sendiri tanpa koalisi.
“Partai Gerindra di seluruh wilayah Babel, baik Provinsi, Kota dan Kabupaten, itu tidak ada yang bisa mengusulkan sendiri. Oleh karena itu, saya ingatkan dari awal, bahwa bakal calon yang akan mendaftar nantinya wajib memenuhi kekurangan kursi untuk pencalonan.,” kata Erzaldi di kantor DPD Gerindra Babel, Rabu (15/5/24) petang.
Jika menilik situasi ini, bisa jadi keakraban yang terekam antara Erzaldi Rosman dengan Molen bermakna peluang usungan Gerindra terhadap Molen untuk memenangkan kursi Walikota kedua nya. Molen sendiri terhitung sebagai kandidat paling diunggulkan untuk melenggang ke kursi Walikota.
Tentu layak menjadi pertimbangan jika kemudian Gerindra memenangkan kursi Walikota Pangkalpinang dengan mengusung Molen. Perhitungan lainnya, mungkinbtak sulit juga bagi Gerindra dan Molen untuk menarik koalisi, guna memenuhi kuota kursi.
Akankah kedua tokoh sentral ini kemudian benar-benar membangun koalisi? Meski terlalu dini untuk menyimpulkan, Namun dalam politik semua bisa terjadi. Termasuk kemungkinan revans antara Molen dan Udin.(red)