BABELTERAKTUAL.COM, PANGKALPINANG – Upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, PT Timah Tbk ikut serta dalam penanaman satu juta pohon, yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Babel, yaitu Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung (Semarak Babel).
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal yang hadir langsung dalam kegiatan peluncuran penanaman pohon, yng dilakukan serentak di kabupaten/kota di Babel.
Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengatakan, PT Timah terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Komunitas dan Masyarakat untuk melakukan pelestarian lingkungan.
“Kami mendukung penuh program Semarak Babel ini dan PT Timah secara konsisten telah melakukan penanaman pohon. Upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan salah satu komitmen Perusahaan dalam melaksanakan proses bisnis,” kata Dani, saat melakukan penanaman pohon di Kawasan GOR Sahabudin Kota Pangkalpinang, Selasa (23/07/24).
Ia menambahkan, PT Timah juga sedang mengalakkan penanaman pohon produktif sebanyak 48.000 pohon menyambut HUT ke-48 PT Timah.
“PT Timah juga menggalakkan penanaman 48.000 pohon dalam rangka HUT PT Timah yang saat ini sedang berjalan juga dan nanti puncaknya pada 2 Agustus. Saya rasa program ini juga selaras dengan Program Pemerintah Provinsi Bangka Belitung,” ucapnya.
Dani menyampaikan bahwa, Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Timah juga telah mencanangkan program penanaman 48.000 pohon dalam rangka menyambut HUT ke-48 PT Timah pada 2 Agustus mendatang. Saat ini sudah puluhan ribu pohon yang ditanam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Secara konsisten, PT Timah telah melakukan penanaman pohon yang dilakukan secara berkelanjutan di wilayah operasional perusahaan dalam program reklamasi maupun program pelestarian lingkungan,” ujar Dani.
Sementara, Pj Gubernur Bangka Belitung, Safrizal SA dalam kegiatan ini mengatakan, penanaman serentak dalam Program Semarak Babel ini merupakan upaya untuk mengurangi lahan kritis di Bumi Serumpun Sebalai.
Ia memaparkan, seluas 167.000 hektar lahan di Babel kritis dengan katagori kurang kritis, kritis dan sangat kritis. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak, forkompinda, instansi vertikal, dunia usaha, masyarakat untuk menggalakkan penanaman pohon untuk mengurangi lahan kritis.
“Sejak awal kita bertekad menanam sebanyak mungkin pohon, itu enggak bisa dilakukan sendirian oleh emerintah daerah. Semua harus dilakukan bersama, Pak Kapolda dan Pak Kajati sering nanam. PT Timah punya tanggung jawab sendiri, orang-orang yang bergerak memanfaatkan kekayaan alam punya kewajiban semua, dan ini harus kita terus gerakan,” katanya.
Menurutnya, sejak Januari hingga awal Juli 2024 forkompimda se-Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan penanaman sebanyak 943 ribu pohon guna menghijaukan lahan-lahan kritis bekas penambangan bijih timah dan perambahan hutan ilegal.
“Hari ini kita menanam 57 ribu pohon, artinya sudah persis satu juta pohon yang ditanam untuk menghijaukan kembali lahan kritis di daerah ini,” katanya.
Kedepan, Safrizal berharap semangat untuk menanam pohon ini terus menggelora sehingga bisa mengurangi lahan kritis di Babel untuk kepentingan generasi mendatang.
“Dengan menanam pohon agar bumi kita babel kita kembali menaruh harapan, setelah kita ambil hasilnya kita hijaukan buminya. Masa depan ini tergantung apa yang kita lakukan hari ini. Para pemegang IUP itu harus melakukan reklamasi,” pesannya. (Rls)