BABELTERAKTUAL.COM PANGKALPINANG – Pejabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan, didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang melaksanakan monitoring di Sekolah yang ada di Pangkalpinang baik tingkat SD maupun SMP. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ujian sekolah berjalan dengan baik dan lancar, Rabu (15/05/24).
Pj Wali Kota Lusje mengatakan dari pantauan beberapa sekolah, secara keseluruhan berjalan lancar.
“Dari pantauan beberapa sekolah baik tingkat SD maupun tingkat SMP, secara keseluruhan berjalan lancar dalam arti waktu mulainya, fasilitas yang disediakan, proses persiapan sekolah dan para guru semua berjalan dengan baik,” ujar Lusje.
Ia menambahkan kalo dilihat dari ujiannya para siswa berjalan dengan tertib, siswa juga terlihat sudah pede karena nilai yang diambil 30% untuk ujian ini sebab 70% itu sudah bagus semua dari semester sebelumnya.
“Untuk para siswa tetap semangat, rajin belajar, dan terus meningkatkan kompetensi serta kemampuan sebab di SMA nanti akan punya tantangan tersendiri,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Lusje memberikan saran untuk SMP Negeri 6, saat melakukan peninjauan ia mengatakan untuk meningkatkan kebersihan dan menambah petugas kebersihan sebab untuk membersihkan wilayah sekolah yang cukup luas dibutuhkan beberapa petugas jadi perlu mengalokasikan petugas kebersihan.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Erwandi mengatakan peserta yang mengikuti ujian PSAJ berjumlah sekitar 3000 lebih, dan total dari peserta SD dan SMP yang ada di Pangkalpinang berjumlah 7100 untuk mengikuti PSAJ pada hari ini.
“Penilaian Somatif Akhir Jenjang (PSAJ), seperti yang disampaikan Ibu Pj Wali Kota tadi, PSAJ ini hanya berkontribusi menyumbang 30% untuk kelulusan karena sebelumnya telah dilakukan penilaian formatif yang dilakukan sebelumnya,” jelas Erwandy.
“Ujian PSAJ ini berbasis manual dan artinya bukan komputer jadi tidak ada aplikasi yang digunakan untuk melaksanakan PSAJ pada hari ini,” terangnya.
Erwandy menyampaikan, sejak dikeluarkan Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 dihapuskan ujian nasional dan diganti dengan PSAJ ini, jadi tidak ada lagi Ujian Nasional yang menyebabkan para siswa, guru, dan orang tua merasa pusing memikirkan Ujian Nasional, sebab sekarang penilaiannya tidak mengacu pada ujian. (Wln)