BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) tercatat sebesar 5,29 pada tahun 2023, meningkat jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 4,86 persen.
Bappelitbangda Bateng, bahkan menganalisis penyebab naiknya kemiskinan di Bangka Tengah, salah satunya adanya fenomena kelesuan ekonomi, dimana inflasi meningkat, beberapa harga komoditas menurun seperti timah (karena adanya razia), harga sawit yang cukup berfluktuasi serta cuaca yang tidak bagus menyebabkan nelayan tidak dapat melaut.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengungkapkan masalah kemiskinan memang menjadi perhatian khusus Pemkab Bateng.
“Ada beberapa hal yang akan segera dilakukan oleh pemerintah Bangka Tengah antara lain memastikan kembali pensasaran penerima bantuan kepada masyarakat diutamakan kelompok desil 1-4,” ujar Algafry, Jumat (1/3/2024).
“Ini melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan program yang telah dilaksanakan dan melakukan verifikasi dan validasi (verval) pensasaran penerima bantuan terutama dalam strategi mengurangi beban pengeluaran masyarakat,” lanjutnya.
Kemudian, mengurangi beban pengeluaran masyarakat di desil 1-4 melalui pemberian bantuan-bantuan secara langsung.
“Lalu, meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat di desil 1-4 melalui program-program padat karya yang melibatkan masyarakat secara langsung, pelatihan kerja dan usaha, bantuan KUR, UMKM, bantuan produksi, dan lainnya,” terangnya.
“Semoga langkah-langkah ini dapat menurunkan angka kemiskinan masyarakat Bangka Tengah,” tutupnya. (SA)