BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Nasib buruk dialami tiga orang nelayan asal Desa Kurau Barat. Mereka mengalami kecelakaan di Perairan Laut Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung pada Minggu, (25/2/2024).
Diketahui, ketiga korban dipastikan selamat, setelah diselamatkan oleh nelayan Komplek Lubuk Besar di lokasi kapal karam.
Lebih lanjut, ketiga korban merupakan nelayan asal Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah atas nama Endri (28), Arpan (32), dan Deni Candra (30) sebagai Nahkoda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Yudi Sabhara membenarkan adanya kejadian kapal karam tersebut.
“Benar adanya kami dapat info tadi pagi, bahwa ada nelayan yang perahunya karam, kurang lebih 16 km dari Pantai Tebo dan saat kami dapat info itu posisi mereka sudah di Lubuk Komplek,” ucap Yudi, Senin (26/2/2024).
Diterangkan Yudi, pihaknya sudah meminta agar tim relawan ke lokasi untuk melihat kondisi nelayan tersebut.
“Sudah saya mintakan ke lokasi untuk melihat kondisi nelayan tersebut dan kawan-kawan relawan juga sudah bawa korban ke puskesmas untuk dicek kesehatannya,” ucapnya.
“Tadi pagi juga infonya Kades Kurau, tempat asal nelayan tersebut sudah jalan kesana,” tambahnya.
Terpisah, Kasat Polairud Kabupaten Bangka Tengah, Iptu Wardiansyah membenarkan adanya kapal karam di Laut Lubuk Besar.
Ia menerangkan, bahwa pada Senin, (26/2) sekira pukul 09.00 wib, masyarakat Dusun Lubuk Komplek, Kecamatan Lubuk Besar memberitahukan adanya kapal nelayan tangkap ikan Mesin dalam 28 GT jenis tianli 28 mengalami kecelakaan di Perairan Laut Lubuk Besar, Bangka Tengah.
“Kemudian, Personil Pos Batu Beriga Sat Pol Airud Polres Bangka Tengah mendatangi TKP dan diketahui bahwa korban berangkat pada Rabu, 21 Februari 2024,” ucapnya, Senin (26/2/2024).
Kata Iptu Wardiansyah, pada saat kapal hendak pulang ke pelabuhan Kurau, kemudian dalam perjalanan pada Minggu (25/2) pukul 20.30 wib (malam hari), kapal tiba-tiba masuk air.
“Dalam hitungan menit langsung penuh dengan air dan kapal langsung tenggelam, kemudian Nahkoda Deni mencoba menyelamatkan alat GPS dan lainnya dengan menyelelam ke dalam kapal,” ungkap Iptu Wardiansyah.
“Kapal berhanyut dalam kondisi tenggelam dengan posisi miring, dimana kapal mengalami kebocoran di bagian depan lunas sebesar diameter 30 cm,” lanjutnya.
Diterangkan Iptu Wardiansyah, korban ini berpegang pada kapal, dengan cara mengikat kaki dengan tali, agar tidak terbawa arus.
“Korban ini bertahan hingga pagi hari dan ditemukan oleh Nelayan Lubuk Komplek,” tuturnya.
Ia menerangkan, korban ini ditemukan Nelayan Lubuk Komplek saat hendak melaut.
“Mereka berangkat pada pukul 06.00 wib dengan menggunakan 2 perahu 25 PK dan 15 PK, kemudian melihat dari kejauhan dengan jarak 1 Km, ada yang melambai-lambai meminta bantuan pertolongan,” ujarnya.
“Pada saat mendekati, nelayan Komplek Lubuk ini melihat korban berdiri di atas kamar dek kapal, dimana kapal tersebut dalam keadaan miring dengan posisi tenggelam dan hanya terlihat sisa dek atas kapal,” sambungnya.
Kemudian korban di bawa ke darat oleh nelayan komplek untuk di lakukan evakuasi.
“Lokasi ditemukan ini di daerah Karang Hiu, sekira pukul 7 pagi dan ketiga korban dalam keadaan selamat dan sehat,” tutupnya. (SA)