BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencatat selama tiga bulan terakhir, produksi cumi di Kabupaten Bangka Tengah mengalami penurunan sebesar 10 hingga 15 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi kepada awak media pada Sabtu, (30/3/2024).
“Memang selama beberapa bulan ini, kendala cuaca menjadi salah satu dinamika alam yang sudah kita hadapi, karena ada pergeseran musim cuaca, tapi kami juga terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan,” ungkap Imam.
“Pertama, tetap mengutamakan keselamatan, jangan sampai nelayan memaksakan diri untuk turun ke laut, padahal cuaca tidak bersahabat, jadi tetap mengutamakan keselamatan,” sambungnya.
Kedua, pihaknya terus meningkatkan bantuan kepada nelayan, seperti penyerahan 200 Lifejacket (pelampung) untuk para nelayan.
“Jadi, tetap mengutamakan keselamatan dan untuk target produksi 3 bulan terakhir, memang ada sedikit penurunan, kita memaklumi ini karena faktor cuaca juga sedang tidak bersahabat, penurunanya 10 sampai 15 persen,” tuturnya.
Kata Dia, saat ini pihaknya sedang penguatan program panceklik bagi nelayan.
“Jadi, jangan sampai nelayan tidak ada penghasilan ketika tidak bisa melaut pada bulan-bulan tertentu,” ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan panen udang vaname di tambak rakyat Desa Terentang dan hasilnya lumayan memuaskan, yakni 700 kg dalam kurun waktu 2 bulan.
“Ada transaksi sekitar Rp 32 juta untuk 1 kolam, kemudian program apartement crab box akan kita kembangkan di Lubuk Lingkuk dan kita kembangkan tambak rakyat di Desa Kayu Besi,” tandasnya. (SA)