Imbas Tutupnya 2 Perusahaan Sawit di Bateng, Kini PT. MSE Stop Salurkan Listrik ke PT. PLN

BABELTERAKTUAL.COM, BANGKA TENGAH – Berhentinya operasional CV. MAL dan PT. MHL yang berimbas pada PHK karyawan, kini juga berdampak pada sektor pembangkit listrik di Kabupaten Bangka Tengah.

Pasalnya, PT. Mutiara Sumber Energi (MSE) sudah tidak mendapat bahan baku POME (Palm Oil Mill Effluent) dari dua perusahaan sawit tersebut.

Hal ini disampaikan Kuasa Hukum sekaligus Juru Bicara perusahaan, PT. MSE, Jhohan Ardhi Ferdian dalam press releasenya, 14 Juni 2024.

“Sehubungan dengan keputusan manajemen PT. MSE, dengan ini kami menyampaikan agar diketehui PT. PLN Persero, rekanan, perbankan dan khalayak ramai, bahwa PT. MSE adalah perusahaan pembangkit listrik biogas energi terbarukan (EBT) yang didistribusikan melalui PT. PLN dengan kerjasama tertanggal 15 Oktober 2021 sebesar 2 MW atau apabila dikonversikan sejumlah 2000 rumah tangga dengan skema BOOT (Build Own Operate Transfer) sudah tidak dapat lagi menyalurkan Listrik Energi Terbarukam (EBT) ke PT. PLN,” ujarnya.

Dikatakan Jhohan, hal tersebut dikarenakan PT. MSE tidak mendapat bahan baku berupa POME akibat dari terhentinya operasinal CV. MAL dan PT. MHL sebagai pamasok utama bahan baku tersebut.

“Selain itu, peralatan utama pembangkit listrik tenaga biogas, seperti reaktor, dehumidifier, gas blower, generator engine gas, kontrol panel dan lain sebagainya mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki dikarenakan PT. MSE mengalami kekosongan dana akibat pemblokiran rekening perusahaan yang dilakukan oleh Kejagung RI,” terangnya.

Lebih lanjut, akibat dari pemblokiran tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa manejemen tidak dapat melakukan pembayaran gaji karyawan PT. MSE, hutang dan pokok bunga pinjaman perbankan serta tidak dapat melakukan pembayaran kepada rekanan supplier spare part.

“Dengan ini kami juga memohon maaf apabila keputusan manajemen akan dirasakan kurang lebih 2000 rumah tangga terdampak,” tuturnya.

Kata Dia, PT. MSE adalah perusahaan yang didirikan oleh Thamron (Aon) sebagai solusi mengatasi defisit listrik di Pulau Bangka.

“Sebagai perusahaan putra daerah, PT. MSE didedikasikan agar berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan defisit listrik efek dari ketergantungan pasokan energi tenaga batu bara pada PT. PLN Wilayah Babel,” tutupnya. (SA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda Dilarang Men-copy Isi